Risiko Kegiatan Hulu Migas Mesti Lebih Terpetakan
Upaya meningkatkan investasi pada eksplorasi bisa dilakukan dengan meminimalkan risiko, seperti perbaikan data dan permudahan perizinan oleh pemerintah. Selain itu, revisi UU Migas juga mendesak diselesaikan.
JAKARTA, KOMPAS β Capaian produksi hulu minyak dan gas bumi pada 2022 yang belum sesuai harapan perlu direspons dengan sejumlah perbaikan, seperti terkait data dan perizinan. Hal-hal tersebut akan membuat risiko dapat lebih ditekan dan terpetakan. Dengan demikian, investor diharapkan lebih yakin dalam menanamkan investasi dalam kegiatan hulu migas di Indonesia.
Berdasarkan laporan kinerja Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), realisasi produksi siap jual (lifting) pada 2022 sebanyak 612.300 barel per hari atau 87,1 persen dari target APBN 2022. Itu lebih rendah dari realisasi 2021 yang sebesar 660.300 barel per hari.