logo Kompas.id
›
Ekonomi›Harga Batubara Masih Tinggi,...
Iklan

Harga Batubara Masih Tinggi, Lembaga Pungut-Salur Dinanti

Lembaga pungut-salur diharapkan menjadi solusi permanen dari penyediaan stok batubara dalam negeri untuk kelistrikan. Selama ini sudah dibahas berbentuk BLU, tetapi pemerintah menilai perlu mekanisme lain.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
· 1 menit baca
A coal barge passes through the waters of Muara Sungai Barito in South Kalimantan on Thursday (10/9/2015). Coal remains South Kalimantan’s main export commodity.
KOMPAS/JUMARTO YULIANUS

A coal barge passes through the waters of Muara Sungai Barito in South Kalimantan on Thursday (10/9/2015). Coal remains South Kalimantan’s main export commodity.

JAKARTA, KOMPAS — Pembentukan lembaga pungut-salur dana batubara dinilai mendesak mengingat harga komoditas batubara hingga kini masih tinggi. Lembaga itu diharapkan menjadi solusi permanen terkait dengan pemenuhan ketersediaan stok batubara dalam negeri. Pemerintah sendiri memastikan, diperlukan mekanisme lain di luar badan layanan umum atau BLU yang selama ini dibahas.

Diperlukannya lembaga itu tidak terlepas kejadian pada akhir 2021, yakni seretnya pasokan batubara untuk kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik. Sebab, ada disparitas antara harga internasional yang tinggi dan pemenuhan kebutuhan dalam negeri (DMO) yang dipatok 70 dollar AS per ton. Pada awal 2022, pemerintah sempat memberlakukan larangan ekspor batubara, yang kemudian dibuka bertahap.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan