logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMenggarap Tantangan Pasar...
Iklan

Menggarap Tantangan Pasar Apartemen

Sejumlah kalangan memprediksi pasar apartemen pada tahun 2023 belum akan pulih. Ketidakpastian ekonomi dan tahun politik mendorong pasar apartemen yang didominasi investor masih cenderung tertahan.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI, MEDIANA
Β· 1 menit baca
Pembangunan proyek Distrik 2 Meikarta di Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/1/2023). Meski telah menjadi pusat keramaian, pembangunan hunian bertingkat di Meikarta hingga kini belum selesai. Perencanaan kota yang dibangun di lahan seluas 2.200 hektar dan ditargetkan selesai akhir tahun 2018 tersebut meleset.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Pembangunan proyek Distrik 2 Meikarta di Desa Cibatu, Kecamatan Cikarang Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Jumat (6/1/2023). Meski telah menjadi pusat keramaian, pembangunan hunian bertingkat di Meikarta hingga kini belum selesai. Perencanaan kota yang dibangun di lahan seluas 2.200 hektar dan ditargetkan selesai akhir tahun 2018 tersebut meleset.

Sejak 2015, minat pasar apartemen melandai dan semakin berat akibat dihantam pandemi Covid-19 selama tiga tahun belakangan. Kasus beberapa proyek apartemen yang gagal bangun, mangkrak, atau jadwal serah terima yang meleset seolah menegaskan kecenderungan konsumen untuk kian selektif memiliki hunian vertikal.

Senior Research Advisor Knight Frank, Syarifah Syaukat, Kamis (12/1/2023), di Jakarta, mengatakan, memasuki tahun 2023, berdasarkan pantauan Knight Frank, terdapat penambahan apartemen baru di Jakarta yang telah selesai dibangunan sebanyak 6.887 unit. Dengan demikian, total stok apartemen di Jakarta mencapai 233.641 unit. Jumlah ini cukup banyak di tengah masih lemahnya daya beli konsumen.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan