Konsorsium Dinilai Bakal Lebih Kuat Kelola Blok Masela
Kementerian ESDM menyebut Pertamina merupakan calon terdepan pengganti Shell yang hengkang dari Blok Masela. Namun, sejumlah pengamat menilai konsorsium bisa jadi solusi atas kebutuhan mengelola lapangan migas tersebut.
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah pengamat menilai konsorsium bisa menjadi jawaban dari kebutuhan investasi pengelolaan Blok Masela di laut lepas Maluku yang sudah puluhan tahun tidak tergarap optimal. Sebelum pembentukan konsorsium itu, PT Pertamina (Persero) dapat mengawalinya dengan mencaplok 35 persen saham milik Shell Upstream Overseas Ltd.
Pemerintah saat ini tengah mencari pengganti Shell—pemilik 35 persen saham di Blok Masela (65 persen lainnya milik Inpex Corporation)—yang memutuskan hengkang pada tahun 2020. Menurut Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, sejumlah perusahaan tertarik untuk masuk ke Blok Masela untuk menggantikan Shell, termasuk Pertamina yang saat ini berada di posisi terdepan.