logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊLibur Natal dan Tahun Baru,...
Iklan

Libur Natal dan Tahun Baru, Okupansi Hotel Nyaris 100 Persen

Usai dua tahun meredup akibat dilanda efek pandemi, industri perhotelan mulai bangkit kembali terutama jelang libur akhir tahun. Hal ini didorong dengan PPKM level satu yang tidak membatasi kapasitas okupansi hotel.

Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN, Atiek Ishlahiyah Al Hamasy
Β· 1 menit baca
Pengunjung memindai QR Code Aplikasi Peduli Lindungi sebelum masuk ke Hotel Grand Zuri Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (22/12/2021).
HARIS FIRDAUS

Pengunjung memindai QR Code Aplikasi Peduli Lindungi sebelum masuk ke Hotel Grand Zuri Malioboro, Kota Yogyakarta, Rabu (22/12/2021).

JAKARTA, KOMPAS – Jelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023, industri perhotelan mulai membaik setelah dua tahun merosot akibat pembatasan pandemi COVID-19. Tingkat keterisian kamar atau okupansi hotel secara nasional menjelang Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 menembus angka 80-90 persen. Mendekati libur pergantian tahun diprediksikan tingkat okupansi hotel akan penuh, terutama di kawasan favorit. Banyak masyarakat sudah mulai memesan kamar dari jauh-jauh hari untuk liburannya.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani mengatakan, kondisi industri perhotelan jauh lebih baik dibandingkan dua tahun terakhir, terutama pada peak season atau puncak musim libur Natal dan Tahun Baru. Jika dibandingkan dengan dua tahun terakhir, peningkatan yang signifikan terlihat pada tingkat okupansi.

Editor:
RIANA A IBRAHIM
Bagikan