bahan bakar minyak
Keuntungan Nelayan Anjlok
Akibat kenaikan harga BBM, biaya yang dikeluarkan nelayan saat melaut meningkat, sementara pendapatan merosot. Subsidi ke nelayan perlu dipermudah.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2020%2F03%2F06%2FNelayan-Lokal-Natuna_87917844_1583512680_jpg.jpg)
Kapal nelayan di Kelurahan Sepempang, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna, Kepulauan Riau, bersandar di Pelabuhan Teluk Baruk, Jumat (6/3/2020).
JAKARTA, KOMPAS – Kenaikan harga bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi untuk nelayan, khususnya jenis solar bersubsidi, meningkatkan biaya produksi sekaligus menurunkan permintaan terhadap hasil tangkapan nelayan. Kenaikan harga menyebabkan keuntungan dan pendapatan nelayan semakin tipis.
Demikian beberapa kesimpulan dalam diskusi publik bertajuk “Dampak Kenaikan Harga BBM Bersubsidi bagi Kelompok Nelayan Kecil dan Tradisional di Indonesia”, Senin (19/12/2022), yang diselenggarakan secara daring. Narasumber utama diskusi ini adalah Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Mohammad Faisal dan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia (KNTI) Dani Setiawan.