logo Kompas.id
EkonomiCek Kesehatan Finansial untuk ...
Iklan

Cek Kesehatan Finansial untuk Hadapi Ketidakpastian Global

Meski perekonomian Indonesia diperkirakan tetap bertumbuh, namun tidak ada ruginya untuk memeriksa kesehatan finansial demi mengantisipasi ketidakpastian global.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
· 1 menit baca
Pergerakan indeks saham pada layar elektronik di aula utama Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat di level 7.017,77 saat ditutup pada Jumat (21/10/2022) sore. Hal ini didorong kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen sehari sebelumnya. Adryan Yoga Paramadwya (Z20)
ADRYAN YOGA PARAMADWYA

Pergerakan indeks saham pada layar elektronik di aula utama Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (21/10/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) menguat di level 7.017,77 saat ditutup pada Jumat (21/10/2022) sore. Hal ini didorong kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) sebesar 50 basis poin menjadi 4,75 persen sehari sebelumnya. Adryan Yoga Paramadwya (Z20)

JAKARTA, KOMPAS - Kendati perekonomian Indonesia tahun depan diperkirakan tetap bertumbuh dan kecil kemungkinan mengalami resesi, namun ketidakpastian global sedikit banyak tentu akan memengaruhi perekonomian Indonesia. Masyarakat perlu tetap waspada tanpa khawatir berlebihan untuk menyiapkan kemampuan finansial.

Chief Executive Officer (CEO) dan Lead Financial Trainer QM Financial Ligwina Hananto mengatakan, mengamati perkembangan dewasa ini, perekonomian Indonesia diperkirakan tetap akan bertumbuh. “Resesi, sih, sepertinya Indonesia tidak, ya. Tapi, perlambatan mungkin saja terjadi,” ujar Ligwina dalam bincang-bincang Festifund 2022 yang diselenggarakan Indo Premier Sekuritas bertajuk “Let Your Money Make Money”, secara daring, Sabtu (3/12/2022).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan