logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMasih Ada Kesenjangan dalam...
Iklan

Masih Ada Kesenjangan dalam Mengakses Internet

Unit Telekomunikasi Internasional Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau ITU menyebut agrkses internet meningkat, tetapi tidak secepat dan merata di seluruh dunia seperti yang dibutuhkan masyarakat.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Teknisi melakukan perawatan base transceiver station (BTS) di kawasan Gambir, Jakarta, Kamis (3/11/2022). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi di sektor informasi dan telekomunikasi pada kuartal I-2022 tumbuh 7,14 persen secara tahunan. Sektor ini tumbuh pesat selama pandemi, karena didorong munculnya kebiasaan baru di masyarakat seperti bekerja, belajar, dan belanja dari rumah.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO

Teknisi melakukan perawatan base transceiver station (BTS) di kawasan Gambir, Jakarta, Kamis (3/11/2022). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pertumbuhan ekonomi di sektor informasi dan telekomunikasi pada kuartal I-2022 tumbuh 7,14 persen secara tahunan. Sektor ini tumbuh pesat selama pandemi, karena didorong munculnya kebiasaan baru di masyarakat seperti bekerja, belajar, dan belanja dari rumah.

JAKARTA, KOMPAS β€” Akses internet meningkat, tetapi tidak secepat dan merata di seluruh dunia seperti yang dibutuhkan. Uni Telekomunikasi Internasional Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau ITU melalui laporan Facts and Figures terbaru, menyampaikan, di awal tahun 2022 masih terdapat 2,7 miliar orang atau sepertiga dari populasi global belum terkoneksi internet.

Harga rata-rata global layanan pita lebar telekomunikasi seluler turun dari 1,9 persen menjadi 1,5 persen rata-rata pendapatan nasional bruto per kapita. Namun, untuk konsumen di sebagian besar negara berpenghasilan rendah, harga layanan pita lebar jaringan telekomunikasi seluler ataupun jaringan tetap masih relatif dianggap mahal.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan