logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMengelola Ketakutan
Iklan

Mengelola Ketakutan

Ketidakpastian akibat pandemi, pemutusan hubungan kerja, dan situasi ekonomi berisiko menimbulkan kecemasan berkepanjangan. Pemimpin perusahaan dan karyawan dituntut kreatif agar tetap produktif dan bangkit lebih kuat.

Oleh
ANDREAS MARYOTO
Β· 1 menit baca
Sejumlah karyawan dan pegawai kantor tiba di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)

Sejumlah karyawan dan pegawai kantor tiba di Stasiun Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/10/2020).

Bagaimana perasaan para karyawan sekarang? Pandemi belum usai, pemutusan hubungan kerja dimana-mana, dan masa depan ekonomi yang kadang membingungkan. Belum lama karyawan bisa berkumpul di kantor, kini mereka diminta kembali bekerja dari rumah karena kasus Covid-19 kembali meningkat. Keadaan sekarang benar-benar membuat karyawan ketakutan. Apa yang harus dilakukan?

Situasi sekarang yang penuh ketidakpastian itu berkembang menjadi ketakutan. Secara fisiologis ketidakpastian ini diterjemahkan menjadi ketakutan yang pasti akan mempengaruhi tubuh kita. Pada tingkat kesadaran tertentu, kita cenderung terus-menerus mencemaskan apa yang akan terjadi pada masa depan. Sebenarnya semua itu bukan tanda kelemahan, hal itu hanya tentang cara kita membangun persepsi. Otak kita sangat mahir dalam memperhatikan ancaman dan membiarkan seluruh tubuh kita mengetahuinya.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan