logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊWaspadai Potensi Inflasi Impor
Iklan

Waspadai Potensi Inflasi Impor

Di tengah ketidakpastian ekonomi global, perlambatan inflasi belum tentu berlanjut. Pelemahan kurs, kenaikan ongkos transportasi yang tertunda pascakenaikan harga BBM, dan impor bahan baku bisa kembali mendorong inflasi.

Oleh
agnes theodora
Β· 1 menit baca
Pedagang melayani pembeli yang hendak berbelanja pakaian di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022). Hasil Survei Konsumen oleh Bank Indonesia pada September 2022 menunjukkan, pengeluaran konsumen sudah meningkat dan menggerus tabungan.
KOMPAS/TOTOK WIJAYANTO (TOK)

Pedagang melayani pembeli yang hendak berbelanja pakaian di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (13/10/2022). Hasil Survei Konsumen oleh Bank Indonesia pada September 2022 menunjukkan, pengeluaran konsumen sudah meningkat dan menggerus tabungan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Kendati laju inflasi tahunan pada bulan lalu melambat, imbas risiko global terhadap potensi inflasi dari jalur importasi perlu diwaspadai. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dan kendala ketersediaan bahan baku impor di tengah ketidakpastian dunia bisa membebani dunia usaha dan memicu inflasi di tingkat konsumen.

Setelah sempat melejit hingga menyentuh 5,95 persen pada September 2022, laju inflasi tahunan pada Oktober 2022 melambat ke 5,71 persen. Secara bulanan, terjadi deflasi sebesar 0,11 persen yang didorong oleh penurunan harga sejumlah komoditas pangan, seperti cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai rawit.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan