logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊTantangan dan Resolusi Satu...
Iklan

Tantangan dan Resolusi Satu Abad Industri Tekstil Nusantara

Satu abad industri tekstil dan produk tekstil (TPT) menjadi pijakan penting bagi pemerintah dan pelaku industri tersebut untuk mengurangi impor bahan baku. Selain itu, peta jalan industri TPT berkelanjutan diperlukan.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Aktivitas produksi divisi garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019). Industri tekstil dan produk tekstil masih memiliki peluang luas di pasar dalam negeri maupun ekspor namun menghadapi tantangan efisiensi dan persaingan global.
KOMPAS/ERWIN EDHI PRASETYA

Aktivitas produksi divisi garmen PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex di Sukoharjo, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019). Industri tekstil dan produk tekstil masih memiliki peluang luas di pasar dalam negeri maupun ekspor namun menghadapi tantangan efisiensi dan persaingan global.

Tahun ini, usia industri tekstil dan produk tekstil atau TPT di Nusantara genap 100 tahun. Satu abad perjalanan industri tersebut ditandai dengan berbagai tantangan dari dalam dan luar negeri. Kabar baiknya, sepuluh dekade tekstil Nusantara melahirkan sebuah resolusi, yakni membangun kemandirian bahan baku domestik dan peta jalan industri TPT berkelanjutan.

Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Jemmy Kartiwa Sastraatmaja mengatakan, ketidakpastian ekonomi global akibat pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina menghambat pertumbuhan industri tekstil dan produk tekstil (TPT). Ekspor tidak bisa berjalan optimal karena sejumlah negara pasar utama mengalami stagflasi.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan