Para ”Pejuang KPR” Pun Makin Pusing
Perjuangan nasabah membayar cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) makin berat di tengah tren kenaikan suku bunga acuan, tekanan inflasi, dan ancaman resesi global tahun depan.
Kenaikan suku bunga acuan memusingkan para nasabah kredit pemilikan rumah atau KPR. Sebab, bunga KPR yang dikenakan pada mereka juga bakal terkerek naik, yang artinya nilai cicilan yang dibayarkan akan lebih besar dari sebelumnya. Ini menambah beban pengeluaran para nasabah KPR yang sebelumnya dihantam oleh kenaikan harga bahan bakar minyak dan barang kebutuhan lainnya. Memperketat pengeluaran, mencari penghasilan tambahan, dan menata ulang keuangan dan investasi bisa jadi solusi untuk para ”pejuang KPR” ini.
Kamis (27/10/2022) siang, Dora sedang sibuk bekerja di kantornya di kawasan Jakarta Barat. Di sela-sela pekerjaannya, dia membaca berita daring bahwa Bank Indonesia (BI) kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin pada 20 Oktober 2022. Ini melanjutkan kenaikan suku bunga pada Agustus sebesar 25 basis poin dan September sebesar 50 basis poin. Artinya, sepanjang tahun ini BI sudah menaikkan suku bunga total sebesar 125 basis poin sehingga menjadi 4,75 persen.