Bisnis Tanaman Hias dan Upaya Konservasi Harus Selaras
Pengembangan usaha tanaman hias untuk memanfaatkan potensi pasar global menemui beberapa hambatan. Salah satunya implementasi pengembangan, pengelolaan, dan proteksi terhadap plasma nutfah yang masih rendah.
JAKARTA, KOMPAS – Bisnis florikultura atau tanaman hias merupakan bisnis yang prospektif dengan potensi pasar global mencapai 22,329 miliar dollar AS. Indonesia, menurut data Kementerian Pertanian, baru memanfaatkan 0,1 persen dari potensi tersebut dan memiliki keanekaragaman hayati melimpah sehingga berpeluang mengembangkan bisnis tanaman hias. Namun, pengembangan bisnis tersebut perlu selaras dengan upaya konservasi agar kekayaan flora tetap terjaga.
Kepala Organisasi Riset Pertanian dan Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Puji Lestari, Sabtu (15/10/2022), mengatakan, tanaman hias memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan di Indonesia. Kondisi geografis Indonesia strategis dengan tanah, air, dan iklimnya kondusif untuk pertanian.