logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRI Butuh Rp 500 Triliun untuk ...
Iklan

RI Butuh Rp 500 Triliun untuk Transformasi Total ke Energi Hijau

Sebagai misi mempercepat nol emisi karbon pada 2040, Indonesia memerlukan dana sekitar Rp 568 triliun untuk memensiunkan 118 PLTU batubara yang masih beroperasi dalam negeri.

Oleh
NASRUN KATINGKA
Β· 1 menit baca
Truk menurunkan cangkang sawit yang digunakan untuk campuran bahan bakar batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (12/10/2021). PLTU Sintang merupakan salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar <i>co-firing </i>dalam hal ini cangkang sawit yang besar.
KOMPAS/AGUS SUSANTO (AGS)

Truk menurunkan cangkang sawit yang digunakan untuk campuran bahan bakar batubara di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Sintang, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat, Selasa (12/10/2021). PLTU Sintang merupakan salah salah satu lokasi yang memiliki ketersediaan bahan bakar co-firing dalam hal ini cangkang sawit yang besar.

JAKARTA, KOMPAS – Keinginan Indonesia untuk bertransformasi total ke energi hijau ternyata membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Hasil analisis lembaga think tank, TransitionZero, memperkirakan, Indonesia membutuhkan dana 37 miliar dollar AS atau setara Rp 568 triliun, dengan kurs 13 Oktober 2022 sebesar Rp 15.537, untuk memensiunkan 118 pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU batubara di dalam negeri.

Dalam analisis tersebut, angka sebesar itu untuk mengakomodasi percepatan nol emisi karbon pada tahun 2040, lebih cepat dari rencana awal Perusahaan Listrik Negara (PLN), yakni tahun 2060. Analis TransitionZero Jacqueline Tao menyebut, anggaran itu digunakan untuk mengganti nilai kesepakatan jual beli PLTU batubara yang kini masih beroperasi hingga 10 tahun ke depan.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan