Kebijakan Ekspor Jagung Perlu Strategi Nasional yang Matang
Ekspor dinilai jadi salah satu solusi mengatasi anjloknya harga jagung di tingkat petani saat panen raya. Neraca pun surplus. Namun, keputusan untuk mengekspor memerlukan strategi yang matang.
JAKARTA, KOMPAS - Ekspor dinilai menjadi salah satu solusi atas melimpahnya produksi jagung di dalam negeri saat panen raya. Apalagi pasar Asia Tenggara dianggap cukup terbuka lebar. Namun, perlu ada strategi nasional yang matang agar ekspor dapat berkesinambungan. Di sisi lain, masih ada tantangan pendataan soal produksi jagung nasional serta masih kurangnya fasilitas gudang dan alat pengering.
Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian Moh Ismail Wahab, dalam webinar "Pro Kontra Ekspor Jagung" yang digelar oleh Pusat Kajian Pertanian Pangan dan Advokasi (Pataka), Kamis (22/9/2022), mengatakan, produksi jagung nasional meningkat dari 22,6 juta ton pada tahun 2019, menjadi 22,9 juta ton pada tahun 2020, dan 23 juta ton pada tahun 2021.