logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊProdusen Kecil dan Menengah...
Iklan

Produsen Kecil dan Menengah Butuh Kemudahan Akses Bahan Baku

Komponen biaya bahan baku dan penolong mencapai 57,31 persen dari total biaya produksi di industri kecil dan menengah (IKM). Di tengah gangguan rantai pasok, IKM kesulitan mengakses bahan baku lokal ataupun impor.

Oleh
agnes theodora
Β· 1 menit baca
Uang (kiri) dan Asik (kanan) saat sibuk menyelesaikan pembuatan sepatu di bengkel sepatu Grafila, Kampung Sengket, Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Rabu (5/8/2020). Pukulan merosotnya penjualan di pasar akibat pandemi membuat industri kecil sepatu ini mengurangi jumlah produksinya.
RONY ARIYANTO NUGROHO

Uang (kiri) dan Asik (kanan) saat sibuk menyelesaikan pembuatan sepatu di bengkel sepatu Grafila, Kampung Sengket, Desa Sukaresmi, Kecamatan Tamansari, Kabupaten Bogor, Rabu (5/8/2020). Pukulan merosotnya penjualan di pasar akibat pandemi membuat industri kecil sepatu ini mengurangi jumlah produksinya.

JAKARTA, KOMPAS β€” Di tengah gangguan rantai pasok dunia, industri kecil dan menengah atau IKM menghadapi tantangan lebih berat untuk mendapat bahan baku dibandingkan dengan industri berskala besar dan sedang. Peran Pusat Penyedia Bahan Baku atau PPBB perlu dioptimalkan untuk memberi kemudahan akses bahan baku dan penolong untuk IKM.

Kementerian Perindustrian mencatat, biaya bahan baku dan penolong memainkan peran terbesar, baik untuk IKM maupun industri besar dan sedang (IBS). Di IKM, biaya bahan baku/penolong mencapai 57,31 persen dari total biaya produksi, sementara di IBS, komponen itu mencapai 75 persen dari biaya produksi. Meski demikian, di tengah gangguan rantai pasok dunia, IKM menghadapi tantangan lebih berat dibandingkan IBS.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan