logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPengusaha Tolak Kenaikan Harga...
Iklan

Pengusaha Tolak Kenaikan Harga Gas Bumi Industri

Kenaikan harga gas bumi khusus industri dinilai bisa merugikan industri yang saat ini sedang gencar melakukan ekspansi pascapandemi. Industri berharap pemerintah konsisten dengan harga 6 dollar AS per MMBTU.

Oleh
AGNES THEDOORA
Β· 1 menit baca
Pekerja dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk melakukan pemeliharaan pipa gas bumi di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (28/5/2022). PGN menyebut distribusi gas telah berjalan lancar kembali setelah ada kecelakaan kerja yang menyebabkan dua pekerja meninggal akibat terpapar gas bumi yang bocor.
DOKUMENTASI PGN AREA MEDAN

Pekerja dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk melakukan pemeliharaan pipa gas bumi di Medan, Sumatera Utara, Sabtu (28/5/2022). PGN menyebut distribusi gas telah berjalan lancar kembali setelah ada kecelakaan kerja yang menyebabkan dua pekerja meninggal akibat terpapar gas bumi yang bocor.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pelaku industri berharap pemerintah tidak menaikkan harga gas bumi khusus industri di tengah beban biaya operasional yang sedang meningkat dan kondisi ekonomi yang tak menentu. Alih-alih menaikkan harga gas industri, pemerintah diminta untuk fokus mengoptimalkan penyaluran gas murah ke tujuh sektor penerima yang ada sekarang.

Akhir-akhir ini, muncul wacana untuk meninjau ulang harga gas alam untuk industri dari yang awalnya sebesar 6 dollar AS per juta metrik british thermal unit (MMBTU) menjadi 7 dollar AS per MMBTU. Wacana kenaikan harga gas bumi tertentu (HGBT) itu disampaikan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga gas dunia.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan