logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊSurabaya Terus Dibayangi...
Iklan

Surabaya Terus Dibayangi Inflasi

Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa masih akan menghantui Surabaya, Jawa Timur, sehingga perlu penguatan koordinasi untuk pengendaliannya.

Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO, AGNES SWETTA PANDIA
Β· 1 menit baca
Pembeli mengamati minyak goreng curah kemasan 1 liter yang dijual Rp 14.000 di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/7/2022). Pasar Wonokromo merupakan salah satu pasar besar utama di Kota Surabaya. Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan melakukan sidak harga sejumlah kebutuhan di pasar tersebut. Dari hasil sidak diketahui sejumlah komoditas, seperti daging ayam dan sapi, mengalami penurunan harga.
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Pembeli mengamati minyak goreng curah kemasan 1 liter yang dijual Rp 14.000 di Pasar Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, Minggu (31/7/2022). Pasar Wonokromo merupakan salah satu pasar besar utama di Kota Surabaya. Menteri Perdagangan Zulkfili Hasan melakukan sidak harga sejumlah kebutuhan di pasar tersebut. Dari hasil sidak diketahui sejumlah komoditas, seperti daging ayam dan sapi, mengalami penurunan harga.

SURABAYA, KOMPAS β€” Inflasi atau kenaikan harga barang dan jasa membayangi Surabaya, ibu kota Jawa Timur, dua bulan terakhir. Inflasi perlu dikendalikan agar tidak membuat kemerosotan kualitas hidup masyarakat. Untuk itu, Pemerintah Kota Surabaya memperkuat koordinasi dengan Tim Pengendali Inflasi Daerah.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, inflasi menanjak dua bulan terakhir. Pada Juni 2022, Surabaya mengalami inflasi 0,46 persen. Bulan lalu, inflasi menjadi 0,58 persen. Kenaikan seolah tidak besar, tetapi bisa menjadi masalah jika di bulan-bulan berikutnya terus naik.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan