logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPengendalian Konsumsi BBM...
Iklan

Pengendalian Konsumsi BBM Bersubsidi Mendesak

Konsumsi pertalite dan biosolar tahun ini diperkirakan melampaui kuota. Dampaknya, anggaran subsidi berpotensi membengkak dan keuangan negara bakal tertekan.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Antrean sepeda motor yang hendak mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU di kawasan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Jumat (12/8/2022) pagi.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Antrean sepeda motor yang hendak mengisi bahan bakar minyak jenis pertalite di SPBU di kawasan Larangan, Kota Tangerang, Banten, Jumat (12/8/2022) pagi.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pengendalian konsumsi bahan bakar minyak atau BBM bersubsidi amat mendesak diterapkan. Apabila konsumsi melampaui kuota, APBN bakal tertekan lantaran menanggung pembengkakan subsidi. Pemerintah didesak segera bertindak dengan mengeluarkan regulasi terkait pengendalian konsumsi tersebut.

Head of Center of Food, Energy, and Sustainable Development di Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra PG Talattov, saat dihubungi di Jakarta, Jumat (12/8/2022), berpendapat, inti masalah di balik lonjakan subsidi energi adalah konsumsi. Untuk BBM bersubsidi, terdapat risiko kelebihan kuota pada biosolar sebesar 15 persen dan pertalite 24 persen. Risiko ini tetap terjadi meskipun pemerintah menaikkan anggaran kompensasi dan subsidi energi, serta harga bahan baku sedang turun.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan