logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊAnjloknya Harga TBS Sumbang...
Iklan

Anjloknya Harga TBS Sumbang Penurunan Nilai Tukar Petani

Anjloknya harga tandan buah segar (TBS) petani merupakan dampak dari kebijakan larangan ekspor CPO yang sempat dilakukan pemerintah. Hal itu membuat TBS tak terserap dan harganya jatuh yang kemudian memengaruhi NTP.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Mobil bak terbuka yang mengangkut sawit petani setempat ditimbang saat di pengepulan di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (27/7/2022).
KOMPAS/BAHANA PATRIA GUPTA

Mobil bak terbuka yang mengangkut sawit petani setempat ditimbang saat di pengepulan di Desa Bukit Raya, Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (27/7/2022).

JAKARTA, KOMPAS β€” Anjloknya harga tandan buah segar sawit atau TBS berkontribusi pada penurunan nilai tukar petani sebesar 1,61 persen secara bulanan pada Juli 2022. Di sisi lain, kalangan pelaku usaha menilai ada kompleksitas kebijakan yang didorong oleh tuntutan pemenuhan ketersediaan minyak dalam negeri dan upaya percepatan ekspor minyak sawit mentah atau CPO.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai tukar petani (NTP) pada Juli 2022 mencapai 104,2. Angka itu turun 1,61 persen secara bulanan. NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat yang turun 6,63 persen menjadi penyumbang terbesar perubahan itu. Sementara NTP subsektor tanaman pangan turun 0,62 persen. Adapun NTP subsektor lain justru naik.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan