logo Kompas.id
EkonomiTidak Perlu ”FOMO” dalam...
Iklan

Tidak Perlu ”FOMO” dalam Berinvestasi

Investasi sejatinya bukan kompetisi tentang siapa meraih hasil paling tinggi, melainkan kompetisi dengan diri sendiri untuk meraih tujuan finansial. Berikut sejumlah tips agar kita tak terjebak ”FOMO” dalam berinvestasi.

Oleh
Dedi Setiawan
· 1 menit baca
Difabel netra membaca buku braille <i>Yuk Nabung Saham</i> dalam peluncuran buku tersebut di Jakarta, Jumat (22/6/2018). Buku investasi tersebut merupakan hasil kerja sama Bursa Efek Indonesia dengan Balai Penerbitan Braille Indonesia, Kementerian Sosial, Komunitas Reader Abiyoso, dan Panti Sosial Netra Wyata Guna.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Difabel netra membaca buku braille Yuk Nabung Saham dalam peluncuran buku tersebut di Jakarta, Jumat (22/6/2018). Buku investasi tersebut merupakan hasil kerja sama Bursa Efek Indonesia dengan Balai Penerbitan Braille Indonesia, Kementerian Sosial, Komunitas Reader Abiyoso, dan Panti Sosial Netra Wyata Guna.

Fear of missing out atau FOMO biasanya dikaitkan dengan kecenderungan orang untuk tidak mau ketinggalan suatu tren karena banyak orang yang melakukannya. Apalagi di media sosial, banyak hal viral yang membuat orang FOMO, termasuk investasi.

Selain itu, muncul fenomena pemengaruh (influencer) atau selebgram mempromosikan suatu produk investasi dengan iming-iming imbal hasil tinggi dan risiko rendah. Banyak orang yang terpikat karenanya. Mereka, tanpa pikir panjang dan mengecek legalitas dan logis, langsung menaruh uang ke produk tersebut.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan