logo Kompas.id
EkonomiDigitalisasi Sistem Pembayaran...
Iklan

Digitalisasi Sistem Pembayaran Diyakini Jadi ”Game Changer” Pemulihan Ekonomi

Menjembatani transaksi dan kebutuhan keuangan masyarakat, digitalisasi sistem pembayaran diyakini akan jadi ”game changer” dalam pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Oleh
BENEDIKTUS KRISNA YOGATAMA
· 1 menit baca
Kasir melayani pembayaran secara digital melalui QRIS (Quick Respons Code Indonesian Standard) dalam pameran Karya Kreatif Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (26/5/2022). Pameran yang diselenggarakan Bank Indonesia itu menjadi upaya dalam meningkatkan akses pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong UMKM untuk <i>go digital</i> dan<i> go global.</i> Transformasi digital UMKM ini menjadi salah satu fokus pemerintah, terutama untuk pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi. Hingga Maret 2022, sudah ada 18,5 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada 2024. Pameran Karya Kreatif Indonesia akan berlangsung hingga Minggu (29/5/2022).
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Kasir melayani pembayaran secara digital melalui QRIS (Quick Respons Code Indonesian Standard) dalam pameran Karya Kreatif Indonesia 2022 di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Kamis (26/5/2022). Pameran yang diselenggarakan Bank Indonesia itu menjadi upaya dalam meningkatkan akses pasar bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta mendorong UMKM untuk go digital dan go global. Transformasi digital UMKM ini menjadi salah satu fokus pemerintah, terutama untuk pemulihan ekonomi yang terdampak pandemi. Hingga Maret 2022, sudah ada 18,5 juta UMKM yang masuk ke ekosistem digital. Pemerintah menargetkan 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada 2024. Pameran Karya Kreatif Indonesia akan berlangsung hingga Minggu (29/5/2022).

BADUNG, KOMPAS — Digitalisasi sistem pembayaran diyakini akan jadi faktor pembeda atau game changer dalam pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Pandemi yang menyebabkan pembatasan aktivitas sosial memberi tekanan pada perekonomian. Keberadaan digitalisasi telah berhasil menjembatani kebutuhan sistem pembayaran masyarakat.

”Apa yang kita pelajari setelah dua tahun lebih selama pandemi adalah digitalisasi menjadi game changer untuk pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif. Pandemi membatasi aktivitas sosial dan kita bisa bertahan karena terbantu digitalisasi,” ujar Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Aida S Budiman dalam diskusi bertajuk ”Advancing Digital Economy and Finance: Inclusive and Sustainable Economic Activities”, di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (13/7/2022).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan