logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKawasan Pantai di Perbatasan...
Iklan

Kawasan Pantai di Perbatasan RI-Timor Leste Potensial Dikembangkan Budidaya Ikan Air Payau

Kawasan pantai perbatasan RI-Timor Leste punya potensi luar biasa untuk budidaya ikan air payau, tetapi ini tidak dimanfaatkan. Pemerintah sudah melakukan sosialisasi tahun 2020, tetapi belum terealisasi sampai hari ini.

Oleh
KORNELIS KEWA AMA, FRANSISKUS PATI HERIN
Β· 1 menit baca
Kolam air payau di perbatasan Motaain, Belu-Timor Leste, Minggu (10/7/2022). Kolam air ini potensial untuk dikembangkan budidaya bandeng, kakap, mujair, dan ikan bawal. Namun, sampai saat ini air payau sepanjang Motaain-Wini, sekitar 30 km, ini tidak dimanfaatkan.
KORNELIS KEWA AMA

Kolam air payau di perbatasan Motaain, Belu-Timor Leste, Minggu (10/7/2022). Kolam air ini potensial untuk dikembangkan budidaya bandeng, kakap, mujair, dan ikan bawal. Namun, sampai saat ini air payau sepanjang Motaain-Wini, sekitar 30 km, ini tidak dimanfaatkan.

ATAMBUA, KOMPAS β€” Kawasan pantai sepanjang perbatasan RI-Timor Leste, yakni dari Motaain, Kabupaten Belu, sampai Pantai Wini, Kabupaten Timor Tengah Utara, sepanjang hampir 30 kilometer, potensial dikembangkan perikanan air payau dan destinasi wisata. Warga yang berdiam di sepanjang perbatasan itu berharap dilibatkan dalam membangun kawasan itu guna meningkatkan kesejahteraan mereka.

Tokoh masyarakat Dusun Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Yasintus Hali Dacosta, di Motaain, 45 km dari Atambua ibu kota kabupaten, Selasa (12/7/2022), mengatakan, pada tahun 2020 pemerintah pusat telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat lokal soal penataan kawasan pantai itu.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan