logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊBadai yang Sama di Kapal...
Iklan

Badai yang Sama di Kapal Berbeda

Pemulihan ekonomi pascapandemi menyisakan problem ketimpangan ekonomi yang meruncing. Kesenjangan berpotensi semakin melebar akibat meroketnya harga berbagai kebutuhan pokok di tengah rendahnya daya beli masyarakat.

Oleh
dimas waraditya, agnes theodora
Β· 1 menit baca
Rumah warga semipermanen yang berdiri di pinggir Waduk Pluit, Jakarta, dengan latar belakang apartemen yang menjulang tinggi, Senin (2/8/2021). Organisasi masyarakat sipil Oxfam dalam laporannya menyatakan, pandemi Covid-19 tidak sekadar menimbulkan masalah kesehatan, tetapi juga membuat ketimpangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin kian menganga.
KOMPAS/HERU SRI KUMORO (KUM)

Rumah warga semipermanen yang berdiri di pinggir Waduk Pluit, Jakarta, dengan latar belakang apartemen yang menjulang tinggi, Senin (2/8/2021). Organisasi masyarakat sipil Oxfam dalam laporannya menyatakan, pandemi Covid-19 tidak sekadar menimbulkan masalah kesehatan, tetapi juga membuat ketimpangan ekonomi antara penduduk kaya dan miskin kian menganga.

Kita menghadapi badai yang sama, tetapi kapal yang kita tumpangi tidaklah sama. Ungkapan itu terasa relevan menggambarkan situasi saat ini. Euforia pemulihan yang muncul seiring dengan kembalinya pertumbuhan ekonomi di angka 5 persen pada awal tahun ini baru dirasakan sebagian orang, meninggalkan sebagian lainnya mengarungi sisa badai di atas kapal yang ringkih.

Di satu sisi, tak dimungkiri, perekonomian nasional berangsur membaik. Pada triwulan I tahun 2022, pertumbuhan ekonomi mencapai 5,01 persen secara tahunan, kembali melambung setelah sempat terimbas pandemi Covid-19 dalam dua tahun terakhir.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan