logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPengembangan Biofuel Tak...
Iklan

Pengembangan Biofuel Tak Dibatasi pada Biodiesel

Biofuel menjadi salah satu alternatif yang didorong untuk dikembangkan hingga tingkat global. G20 Presidensi Indonesia pun menjadi momentum untuk mengajak negara-negara anggota untuk mengembangkan bersama energi bersih.

Oleh
ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Pengemudi truk mencoba kendaraannya yang menggunakan bahan bakar biodiesel B30 di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (18/9/2019). Truk yang selama ini menggantungkan bahan bakar solar mulai dialihkan dan dicoba dengan campuran biodiesel dari minyak sawit.
KOMPAS/P RADITYA MAHENDRA YASA

Pengemudi truk mencoba kendaraannya yang menggunakan bahan bakar biodiesel B30 di Kantor Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Tengah, Kota Semarang, Rabu (18/9/2019). Truk yang selama ini menggantungkan bahan bakar solar mulai dialihkan dan dicoba dengan campuran biodiesel dari minyak sawit.

JAKARTA, KOMPAS β€” Dalam transisi menuju era energi yang lebih bersih, terkait biofuel atau bahan bakar nabati, Indonesia tak hanya mengandalkan biodiesel yang penerapannya kini telah mencapai kandungan minyak nabati 30 persen atau B30. Namun, dikembangkan juga seperti bioetanol, green diesel, green gasoline, dan bio-jet fuel, yang prosesnya diharapkan berkelanjutan.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengatakan, penurunan emisi gas rumah kaca menjadi salah satu isu prioritas dalam G20 Presidensi Indonesia. Itu juga momentum untuk bersama meningkatkan upaya penurunan emisi karbon secara signifikan.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan