logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊRestriksi China Perlambat...
Iklan

Restriksi China Perlambat Aktivitas Manufaktur Indonesia

Restriksi sosial di China menekan arus pasokan bahan baku dan memperpanjang waktu pengiriman barang ke dalam negeri. Hambatan ini membuat geliat aktivitas manufaktur sedikit melambat.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA
Β· 1 menit baca
Foto udara kawasan industri yang berdekatan dengan akses jalan tol di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/5/2022). Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di industri manufaktur sebesar Rp 25,6 triliun atau berkontribusi 18,9 persen terhadap total capaian PMDN yang menembus Rp 135,2 triliun. Sementara, realisasi penanaman modal asing (PMA) di sektor manufaktur senilai 5,4 miliar dollar AS atau setara Rp 78,2 juta triliun (kurs Rp 14.498 per dollar AS). Investasi itu menyumbang 52,9 persen dari total capaian PMA sepanjang triwulan I-2022 yang nilainya 10,3 miliar dollar AS atau setara Rp 149,3 triliun.
KOMPAS/AGUS SUSANTO

Foto udara kawasan industri yang berdekatan dengan akses jalan tol di Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/5/2022). Berdasarkan data Kementerian Investasi, realisasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) di industri manufaktur sebesar Rp 25,6 triliun atau berkontribusi 18,9 persen terhadap total capaian PMDN yang menembus Rp 135,2 triliun. Sementara, realisasi penanaman modal asing (PMA) di sektor manufaktur senilai 5,4 miliar dollar AS atau setara Rp 78,2 juta triliun (kurs Rp 14.498 per dollar AS). Investasi itu menyumbang 52,9 persen dari total capaian PMA sepanjang triwulan I-2022 yang nilainya 10,3 miliar dollar AS atau setara Rp 149,3 triliun.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pembatasan kegiatan dan penguncian wilayah di Shanghai, China, telah mengganggu rantai pasok perdagangan global. Gangguan ini berimbas pada perlambatan aktivitas industri manufaktur di Indonesia. Untungnya, optimisme dunia usaha masih terjaga dengan terus stabilnya kondisi pandemi serta pemulihan permintaan yang terus menguat.

Pelemahan aktivitas industri manufaktur Tanah Air terefleksi dari perlambatan laju indeks manajer pembelian (PMI) manufaktur Indonesia yang pada Mei 2022 tercatat ada di level 50,8. PMI di bulan Mei melambat dibandingkan April 2022 yang di level 51,9. Sebagai catatan, indeks PMI di atas level 50 menunjukkan level ekspansif yang berarti dunia usaha tetap optimistis terhadap prospek ekonomi nasional.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan