Donasi Perusahaan
Di kalangan bisnis, donasi perusahaan yang merupakan salah satu bentuk filantropi perusahaan sudah lama dilakukan. Pelibatan karyawan merupakan kunci agar donasi perusahaan memberi dampak yang maksimal bagi semua pihak.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2022%2F04%2F28%2F8f947086-18a9-45f2-a5ea-02dcdeede102_jpg.jpg){kind=logo}
Petugas menata 300 paket sembako dari Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) di Gedung Dewan Masjid Indonesia (DMI), Matraman, Jakarta Timur, Kamis (28/4/2022). Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas (YDKK) memiliki program kegiatan penyaluran 1.000 paket bahan kebutuhan pokok untuk kaum dhuafa, yatim, disabilitas di Jabodetabek dan juga penderita HIV AIDS di Jakarta Pusat dan masyarakat desa terpencil di Kabupaten Bandung Barat. Program bantuan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1443 H ini diharapkan bisa membantu masyarakat di tengah kenaikan harga barang kebutuhan pokok. Penyerahan donasi dilakukan dua tahap untuk beragam target sasaran.
Sejumlah perusahaan memberikan donasi. Ada yang terbuka, tetapi tidak sedikit yang diam-diam. Di antara yang diam-diam terdapat perusahaan yang mengaku tidak bersedia namanya muncul di permukaan. Donasi korporasi yang tulus dan bermakna memberi dampak pada pemasaran perusahaan. Donasi yang palsu dan ingin dianggap sebagai perusahaan berbelas kasih ternyata malah mendapat respons sebaliknya.
Di kalangan bisnis, donasi perusahaan yang merupakan salah satu bentuk filantropi perusahaan sudah lama dilakukan. Akan tetapi, CEO Groundswell Jake Wood, ketika menulis di laman Forbes pada akhir tahun lalu, mengatakan, saatnya semua pihak mempertimbangkan untuk merombak filantropi perusahaan. Sistem saat ini tidak memadai. Sebagian besar program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) membuat karyawan malah bingung, organisasi nirlaba yang dilibatkan kurang mendapat untung, dan keterlibatan karyawan sangat minim.