Perbaikan Tata Kelola Bisa Menggenjot Penetrasi Asuransi Indonesia
Rendahnya penetrasi asuransi Indonesia yang hanya 3,18 persen terhadap PDB sejalan dengan rendahnya pengeluaran penduduk per tahun untuk asuransi baru mencapai 125 dollar AS atau Rp 1,82 juta per penduduk per tahun.
JAKARTA, KOMPAS β Penetrasi asuransi di Indonesia masih minim dan sulit untuk tumbuh dengan cepat, salah satunya karena rendahnya kesadaran masyarakat akan manfaat produk asuransi. Pengentasan ketimpangan antara pelaku industri dan digitalisasi dinilai dapat menjadi solusi untuk mengatasi persoalan yang selama ini menggerogoti sektor asuransi.
Dalam Indonesia Financial Group International Conference 2022 yang berlangsung secara hibrida di Jakarta, Senin (30/5/2022), Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjabarkan, penetrasi asuransi atau perbandingan polis asuransi terhadap produk domestik bruto (PDB) di Indonesia pada 2021 baru mencapai 3,18 persen.