logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊWabah PMK Belum Teratasi,...
Iklan

Wabah PMK Belum Teratasi, Edukasi Peternak Diintensifkan Lagi

Penyakit mulut dan kuku pada ternak yang mewabah di Jawa Timur belum teratasi. Selain pengobatan dan bantuan disinfektan, edukasi terhadap peternak lebih diintensifkan lagi untuk perbaikan tata kelola kandang.

Oleh
RUNIK SRI ASTUTI
Β· 1 menit baca
Peternak menyemprotkan cairan disinfektan pada sapi peliharaannya di Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Selasa (10/5/2022). Upaya itu untuk mencegah sebaran virus agar tak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah mewabah.
KOMPAS/RUNIK SRI ASTUTI

Peternak menyemprotkan cairan disinfektan pada sapi peliharaannya di Desa Gagang Kepuhsari, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo, Jatim, Selasa (10/5/2022). Upaya itu untuk mencegah sebaran virus agar tak terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah mewabah.

SIDOARJO, KOMPAS β€” Penyakit mulut dan kuku pada ternak berkuku belah yang mewabah di Provinsi Jawa Timur belum teratasi. Selain pengobatan dan bantuan disinfektan, edukasi terhadap peternak lebih diintensifkan lagi untuk perbaikan tata kelola kandang terutama sanitasi lingkungannya untuk menekan sebaran virus.

Berdasarkan data Posko PMK Pemprov Jatim, sampai dengan Selasa (17/5/2022), penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada ternak telah meluas ke 14 daerah dari total 38 kabupaten dan kota. Sebaran itu lebih luas dibandingkan pada 11 Mei 2022 yang baru terjadi pada empat kabupaten, yakni Sidoarjo, Gresik, Lamongan, dan Mojokerto.

Editor:
AGNES BENEDIKTA SWETTA BR PANDIA
Bagikan