logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPelabuhan Perikanan Butuh...
Iklan

Pelabuhan Perikanan Butuh Ditata

Pemerintah akan menata pelabuhan perikanan, antara lain untuk menunjang kebijakan penangkapan terukur. Penataan dilakukan, salah satunya, lewat skema pinjaman lunak luar negeri.

Oleh
BM LUKITA GRAHADYARINI
Β· 1 menit baca
Nelayan cantrang membongkar hasil tangkapannya di dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (10/8/2021). Di pelabuhan perikanan terbesar di Kota Tegal tersebut, ada belasan ribu ton ikan dibongkar setiap tahun. Pelabuhan yang diresmikan pada tahun 2004 tersebut direncanakan akan direvitalisasi pada 2022 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membuat aktivitas perikanan di pelabuhan lebih nyaman dan sehat.
KRISTI DWI UTAMI

Nelayan cantrang membongkar hasil tangkapannya di dermaga Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari, Kota Tegal, Jawa Tengah, Selasa (10/8/2021). Di pelabuhan perikanan terbesar di Kota Tegal tersebut, ada belasan ribu ton ikan dibongkar setiap tahun. Pelabuhan yang diresmikan pada tahun 2004 tersebut direncanakan akan direvitalisasi pada 2022 oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk membuat aktivitas perikanan di pelabuhan lebih nyaman dan sehat.

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemerintah Indonesia dan Jepang berencana melanjutkan kerja sama untuk rehabilitasi dan penataan pelabuhan perikanan di Indonesia. Salah satu pelabuhan yang akan ditata adalah Pelabuhan Perikanan Samudra Nizam Zachman, Jakarta.

Direktur Pengelolaan Sumber Daya Ikan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ridwan Mulyana mengemukakan, kerja sama bilateral Indonesia-Jepang diharapkan terus berlanjut untuk program-program prioritas. Pemerintah Jepang melalui Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) telah mendukung pembangunan pelabuhan perikanan di Indonesia melalui skema pembiayaan kredit lunak (soft loan), terutama Pelabuhan Perikanan Samudra (PPS) Nizam Zachman yang terakhir direhabilitasi pada 2012.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan