logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊJika Harga Pertalite dan...
Iklan

Jika Harga Pertalite dan Elpiji 3 Kg Naik, Inflasi Bisa Capai 4,17 Persen

Inflasi pada akhir 2022 diperkirakan bisa mencapai 4,17 persen. Tingkat inflasi tersebut bisa terjadi jika harga pertamax naik 39 persen, pertalite 10 persen, dan elpiji 3 kg 10 persen.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Pengemudi sepeda motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi pertalite di SPBU 31.129.02 di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (1/4/2022). PT Pertamina (Persero) menjamin harga BBM subsidi pertalite yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen tidak mengalami kenaikan harga atau stabil di harga Rp 7.650 per liter. Kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis pertamax dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan konsumsi BBM subsidi pertalite.
KOMPAS/PRIYOMBODO

Pengemudi sepeda motor mengisi bahan bakar minyak (BBM) subsidi pertalite di SPBU 31.129.02 di kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (1/4/2022). PT Pertamina (Persero) menjamin harga BBM subsidi pertalite yang dikonsumsi oleh sebagian besar masyarakat Indonesia sebesar 83 persen tidak mengalami kenaikan harga atau stabil di harga Rp 7.650 per liter. Kenaikan harga BBM nonsubsidi jenis pertamax dikhawatirkan akan berdampak pada kenaikan konsumsi BBM subsidi pertalite.

JAKARTA, KOMPAS β€” Jika pemerintah menaikkan harga pertalite dan elpiji 3 kilogram, tingkat inflasi pada tahun ini diperkirakan bisa mencapai 4,17 persen. Tingkat inflasi tersebut berada sedikit di atas target inflasi Bank Indonesia dan pemerintah yang sebesar 3 persen hingga 4 persen.

Vice President for Industry and Regional Research Office of Enonomist Group PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Dendi Ramdani mengatakan, inflasi pada akhir 2022 diperkirakan bisa mencapai 4,17 persen. Tingkat inflasi tersebut bisa terjadi jika harga pertamax naik 39 persen, pertalite 10 persen, dan elpiji 3 kilogram (kg) 10 persen.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan