logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDisrupsi Rantai Pasok...
Iklan

Disrupsi Rantai Pasok Mengancam Pemulihan

Konflik Rusia-Ukraina saat ini mendisrupsi rantai pasok global. Transmisi gejolak harga pangan dan energi global terhadap pasar domestik pun kian menguat. Hal ini tecermin dari inflasi yang beranjak meningkat.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA, AGNES THEODORA WOLKH WAGUNU
Β· 1 menit baca
Gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina ini menunjukkan prajurit Ukraina melakukan pawai siang-malam sejauh 200 kilometer sebagai bagian dari pelatihan tempur di wilayah Chernihiv, Ukraina, Sabtu (12/2/2022). Ketegangan Rusia-Ukraina meningkat setelah Rusia mengumpulkan 100.000 pasukan di perbatasan Rusia-Ukraina.
AFP/ARMED FORCES OF UKRAINE

Gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh layanan pers Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina ini menunjukkan prajurit Ukraina melakukan pawai siang-malam sejauh 200 kilometer sebagai bagian dari pelatihan tempur di wilayah Chernihiv, Ukraina, Sabtu (12/2/2022). Ketegangan Rusia-Ukraina meningkat setelah Rusia mengumpulkan 100.000 pasukan di perbatasan Rusia-Ukraina.

JAKARTA, KOMPAS β€” Ketegangan akibat konflik Rusia-Ukraina mengancam rantai pasok komoditas global yang sebelumnya sudah terdisrupsi oleh pandemi Covid-19. Kebijakan yang tepat perlu diambil untuk mengantisipasi agar dampak konflik ini tidak mengganggu pemulihan ekonomi nasional.

Hambatan rantai pasok global, antara lain, jelas terjadi pada komoditas pangan. Jika produksi Rusia dan Ukraina digabung, kedua negara ini menyumbang 30,1 persen pangsa pasar gandum dunia, 23,4 persen pangsa pupuk dunia, serta 14,5 persen pangsa jagung dunia.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan