Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor Jadi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa
Pengembangan hortikultura berorientasi ekspor dapat meningkatkan kinerja ekspor dan sekaligus ekonomi daerah. Upaya tersebut dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani serta menghindari urbanisasi.
PONOROGO, KOMPAS โ Pengembangan hortikultura berbasis ekspor menjadi salah satu model pemberdayaan masyarakat perdesaan. Melalui upaya itu masyarakat perdesaan dapat memperoleh penghasilan sehingga laju urbanisasi dapat ditekan.
Merujuk data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) hingga saat ini pengembangan hortikultura berorientasi ekspor telah dilakukan di delapan kabupaten, yakni Kabupaten Bener Meriah, Nangroe Aceh Darussalam; Kabupaten Tanggamus, Lampung; Kabupaten Garut dan Sukabumi, Jawa Barat; Kabupaten Ponorogo dan Blitar, Jawa Timur; serta Kabupaten Jembrana, Bali. Total luas tanam tercatat 512,63 hektar dengan petani mitra sebanyak 917 orang.