logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บPengembangan Hortikultura...
Iklan

Pengembangan Hortikultura Berorientasi Ekspor Jadi Model Pemberdayaan Masyarakat Desa

Pengembangan hortikultura berorientasi ekspor dapat meningkatkan kinerja ekspor dan sekaligus ekonomi daerah. Upaya tersebut dapat meningkatkan penghasilan dan kesejahteraan petani serta menghindari urbanisasi.

Oleh
CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO
ยท 1 menit baca
Wakil Presiden Maโ€™ruf Amin pada acara panen perdana pisang Cavendish dalam rangka program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor di Desa Pulung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).
KOMPAS/CYPRIANUS ANTO SAPTOWALYONO

Wakil Presiden Maโ€™ruf Amin pada acara panen perdana pisang Cavendish dalam rangka program pengembangan hortikultura berorientasi ekspor di Desa Pulung, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur, Rabu (30/3/2022).

PONOROGO, KOMPAS โ€” Pengembangan hortikultura berbasis ekspor menjadi salah satu model pemberdayaan masyarakat perdesaan. Melalui upaya itu masyarakat perdesaan dapat memperoleh penghasilan sehingga laju urbanisasi dapat ditekan.

Merujuk data Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Kemenko Perekonomian) hingga saat ini pengembangan hortikultura berorientasi ekspor telah dilakukan di delapan kabupaten, yakni Kabupaten Bener Meriah, Nangroe Aceh Darussalam; Kabupaten Tanggamus, Lampung; Kabupaten Garut dan Sukabumi, Jawa Barat; Kabupaten Ponorogo dan Blitar, Jawa Timur; serta Kabupaten Jembrana, Bali. Total luas tanam tercatat 512,63 hektar dengan petani mitra sebanyak 917 orang.

Editor:
ANTONY LEE
Bagikan