logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDirut Pertamina: Biosolar...
Iklan

Dirut Pertamina: Biosolar Digunakan oleh Industri

Buntut masalah antrean biosolar di berbagai daerah adalah DPR meminta pemerintah menambah kuota BBM bersubsidi tersebut. Desakan ini lahir dari hasil rapat dengar pendapat dengan PT Pertamina (Persero).

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Antrean truk di pinggir jalan dekat SPBU Aie Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Rabu (23/3/2022). Sejumlah sopir truk di Padang mengeluh atas langkanya solar bersubsidi tersebut yang membuat mereka mesti antre berjam-jam untuk mengisi bahan bakar.
KOMPAS/YOLA SASTRA

Antrean truk di pinggir jalan dekat SPBU Aie Pacah, Kecamatan Koto Tangah, Padang, Sumatera Barat, Rabu (23/3/2022). Sejumlah sopir truk di Padang mengeluh atas langkanya solar bersubsidi tersebut yang membuat mereka mesti antre berjam-jam untuk mengisi bahan bakar.

JAKARTA, KOMPAS β€” Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan, biosolar, bahan bakar minyak bersubsidi, belakangan ini digunakan industri skala besar, seperti industri kelapa sawit dan pertambangan. Padahal, kedua sektor industri tersebut tidak masuk dalam daftar pengguna yang berhak mengonsumsi biosolar.

”Antrean yang kami lihat justru datang dari industri-industri besar, seperti sawit dan tambang. Ini yang harus ditertibkan. Mungkin diperlukan peraturan level keputusan menteri sebagai petunjuk pelaksana dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014 untuk pelaksanaan biosolar sehingga ada kejelasan mana sektor industri yang boleh mengonsumsi atau tidak,” ujar Nicke dalam rapat dengar pendapat di Komisi VI DPR, Senin (29/3/2022).

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan