logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPemulihan Ekonomi Menyisakan...
Iklan

Pemulihan Ekonomi Menyisakan Ketimpangan dan Efek Luka Memar

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan 4,7 juta orang di Asia Tenggara miskin secara ekstrem dan 9,3 juta orang kehilangan pekerjaan pada 2021. pandemi telah menyebabkan "scarring effect" atau efek luka memar bagi pekerja.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA, Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
Pejalan kaki memberi uang kepada badut Mickey Mouse yang berjalan gontai di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020). Hasil kajian sejumlah lembaga memproyeksikan ledakan pengangguran. Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, misalnya, memproyeksikan jumlah penganggur secara nasional bertambah 4,25 juta menurut skenario ringan, 6,68 juta orang (skenario sedang), dan 9,35 juta orang (skenario berat).
Kompas/AGUS SUSANTO (AGS)

Pejalan kaki memberi uang kepada badut Mickey Mouse yang berjalan gontai di Jalan MT Haryono, Jakarta Timur, Rabu (8/7/2020). Hasil kajian sejumlah lembaga memproyeksikan ledakan pengangguran. Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, misalnya, memproyeksikan jumlah penganggur secara nasional bertambah 4,25 juta menurut skenario ringan, 6,68 juta orang (skenario sedang), dan 9,35 juta orang (skenario berat).

JAKARTA, KOMPAS β€” Pemulihan ekonomi dari imbas pandemi Covid-19 tengah terjadi. Namun, pemulihan ekonomi tersebut menyisakan persoalan sosial, mulai dari pengangguran, putus sekolah, dan kemiskinan sehingga memperbesar tingkat ketimpangan dan menyebabkan efek luka memar atau scarring effect.

Pandemi Covid-19 telah menyebabkan 4,7 juta orang di Asia Tenggara miskin secara ekstrem dan 9,3 juta orang kehilangan pekerjaan pada 2021. Kendati ekonomi negara-negara di kawasan ini berangsur pulih, ketidakpastian ekonomi akibat pandemi masih terus terjadi lantaran munculnya varian-varian baru virus korona.

Editor:
NUR HIDAYATI
Bagikan