DAMPAK KONFLIK RUSIA-UKRAINA
Harga Bahan Baku Naik, Pelaku Industri Tekan Margin
Kenaikan harga produk akhir di pasaran akan menjadi pilihan terakhir. Pelaku industri mengantisipasi problem keterbatasan bahan baku dengan mencari pemasok dari negara lain dan mencari substitusi bahan baku.
/https%3A%2F%2Fasset.kgnewsroom.com%2Fphoto%2Fpre%2F2021%2F02%2F07%2F02d0eaaa-ff5c-44c3-ac15-c93ec79dcf53_jpg.jpg)
Industri makanan bakpia di kawasan Pathuk, Ngampilan, Yogyakarta, pertengahan 2021. Kenaikan harga gandum dunia sebagai imbas konflik Rusia-Ukraina berdampak pada pasokan bahan baku di industri makanan berbasis gandum.
JAKARTA, KOMPAS — Disrupsi rantai pasok dunia yang diperkeruh oleh invasi Rusia ke Ukraina berimbas pada kenaikan harga bahan baku di industri makanan dan minuman serta tekstil. Pelaku industri makanan dan minuman serta tekstil menekan margin keuntungan untuk mencegah harga pangan dan sandang naik terlalu ekstrem dan mengganggu daya beli masyarakat.
Di sektor makanan dan minuman, bahan baku yang terdampak konflik Rusia dan Ukraina adalah gandum. Gandum digunakan untuk bahan baku sejumlah produk makanan olahan yang berasal dari tepung terigu, seperti mi instan, roti, serta aneka kudapan ringan seperti biskuit dan kue.
Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi di halaman 10 dengan judul "Harga Bahan Baku Naik, Pelaku Industri Tekan Margin".
Baca Epaper Kompas