logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊPelaku Industri Butuh Insentif...
Iklan

Pelaku Industri Butuh Insentif untuk Mendorong Substitusi Impor

Efektivitas program substitusi impor dan peningkatan ekspor tidak bisa diserahkan sepenuhnya ke pelaku industri. Industri membutuhkan kebijakan pendukung untuk bersaing dengan produk impor dan menembus pasar global.

Oleh
agnes theodora
Β· 1 menit baca
Pekerja menyelesaikan perakitan papan sirkuit di perusahaan manufaktur PT Pampas Electric di Kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/12/2021). Pabrik manufaktur tersebut memproduksi peralatan elektronik, seperti alat bantu siaran televisi digital baik untuk siaran televisi terestrial maupun TV kabel, serta produksi papan sirkuit cetak.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Pekerja menyelesaikan perakitan papan sirkuit di perusahaan manufaktur PT Pampas Electric di Kawasan Industri Delta Silicon, Cikarang Selatan, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (2/12/2021). Pabrik manufaktur tersebut memproduksi peralatan elektronik, seperti alat bantu siaran televisi digital baik untuk siaran televisi terestrial maupun TV kabel, serta produksi papan sirkuit cetak.

JAKARTA, KOMPAS β€” Untuk mendorong pencapaian target substitusi impor dan mendorong peningkatan ekspor, dunia industri membutuhkan insentif khusus. Tanpa kebijakan pendukung yang kuat terhadap dunia industri, pangsa pasar dalam negeri akan terus dikuasai produk negara lain. Peran Indonesia dalam rantai perdagangan global pun akan terus berjalan di tempat.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronika (Gabel) Daniel Suhardiman mengatakan, efektivitas program substitusi impor tidak bisa diserahkan sepenuhnya kepada pelaku industri. Menurut dia, pelaku industri sudah berupaya mengembangkan produk yang tepat untuk kebutuhan pasar Indonesia.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan