logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊLonjakan Harga Minyak Mentah...
Iklan

Lonjakan Harga Minyak Mentah Perlu Respons Tepat

Pemerintah Indonesia diharapkan memiliki strategi untuk mengkompensasi harga bahan bakar minyak untuk mengantisipasi kemungkinan lonjakan harga minyak mentah dunia.

Oleh
MEDIANA
Β· 1 menit baca
Jalur khusus untuk pengisian BBM nonsubsidi di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (13/2/2022). PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga jual BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite mulai Sabtu (12/2/2022) yang dipengaruhi kenaikan harga minyak dunia. Pertamax Turbo naik dari Rp 12.000 menjadi 13.500 per liter, Pertamina Dex naik dari Rp 11.050 menjadi Rp 13.200 per liter dan Dexlite naik dari Rp 9.500 menjadi 12.150 per liter. Untuk BBM nonsubsidi jenis Pertamax dan Pertalite tidak mengalami penyesuian harga.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Jalur khusus untuk pengisian BBM nonsubsidi di salah satu stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Pertamina di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, Minggu (13/2/2022). PT Pertamina (Persero) menyesuaikan harga jual BBM nonsubsidi jenis Pertamax Turbo, Pertamina Dex dan Dexlite mulai Sabtu (12/2/2022) yang dipengaruhi kenaikan harga minyak dunia. Pertamax Turbo naik dari Rp 12.000 menjadi 13.500 per liter, Pertamina Dex naik dari Rp 11.050 menjadi Rp 13.200 per liter dan Dexlite naik dari Rp 9.500 menjadi 12.150 per liter. Untuk BBM nonsubsidi jenis Pertamax dan Pertalite tidak mengalami penyesuian harga.

JAKARTA, KOMPAS β€” Untuk pertama kalinya sejak 2014, harga minyak mentah jenis Brent tembus ke level 105 dollar AS per barel pada Kamis (24/2/2022) menyusul serangan militer Rusia ke Ukraina. Pemerintah Indonesia diharapkan memiliki strategi tepat sebagai respons melonjaknya harga minyak mentah dan potensi dampaknya bagi harga bahan bakar minyak atau BBM di dalam negeri.

Direktur Eksekutif Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa saat dihubungi di Jakarta, mengatakan, sebelum krisis Rusia-Ukraina memanas, pasar minyak mentah dunia sudah cukup ketat yang terlihat dari adanya tren kenaikan harga sejak tahun lalu. Kemungkinan tren ini berlanjut atau tidak akan tergantung pada perkembangan hubungan Rusia-Ukraina.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan