logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊDaerah Jadi Ujung Tombak
Iklan

Daerah Jadi Ujung Tombak

Kenaikan harga energi fosil perlu diantisipasi dengan pengembangan energi terbarukan yang potensinya di Indonesia melimpah. Peran daerah menjadi sangat vital.

Oleh
MEDIANA, ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Seekor bunglon hinggap di depan pipa penyalur uap panas bumi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Kabupaten Bandung,Kamis (30/9/2021). Dari tiga unit PLTP yang dikelola PT Indonesia Power ini mampu menghasilkan listrik 140 MW yang memasok jaringan listrik interkoneksi Jawa, Bali, dan Madura. PLTP pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1982 ini menjadi contoh pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan.
KOMPAS/IWAN SETIYAWAN

Seekor bunglon hinggap di depan pipa penyalur uap panas bumi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Kamojang di Kabupaten Bandung,Kamis (30/9/2021). Dari tiga unit PLTP yang dikelola PT Indonesia Power ini mampu menghasilkan listrik 140 MW yang memasok jaringan listrik interkoneksi Jawa, Bali, dan Madura. PLTP pertama di Indonesia yang beroperasi sejak 1982 ini menjadi contoh pemanfaatan sumber energi baru dan terbarukan.

JAKARTA, KOMPAS β€” Potensi sumber energi terbarukan di Indonesia yang melimpah sangat strategis untuk dioptimalkan pemanfaatannya di tengah tren kenaikan harga energi fosil, seperti minyak, gas alam, dan batubara. Tanpa dukungan dari daerah, rencana meningkatkan bauran energi terbarukan akan terkendala. Perbaikan iklim investasi juga mendesak.

Dalam beberapa pekan terakhir, harga minyak mentah dunia melonjak hingga ke level 94 dollar AS per barel, sedangkan batubara ada di level 180-an dollar AS per ton. Lonjakan sumber energi primer tersebut berpotensi menaikkan harga jual bahan bakar minyak (BBM) maupun tarif tenaga listrik di dalam negeri. Oleh karena itu, pengembangan energi terbarukan menjadi mutlak untuk mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan