logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊHarga Minyak Mentah Menekan...
Iklan

Harga Minyak Mentah Menekan Sektor Hilir

Pemerintah patur mencermati kenaikan harga minyak mentah dunia. Terutama dampaknya terhadap harga jual BBM dalam negeri dan subsidi energi.

Oleh
ARIS PRASETYO, MEDIANA, ADITYA PUTRA PERDANA
Β· 1 menit baca
Harga jual bahan bakar minyak (BBM) terpasang di salah satu SPBU Pertamina di Jakarta Barat, Jumat (11/2/2022). Harga jual bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU Pertamina masih stabil meski sejumlah SPBU swasta kembali menaikan harga jual BBM pada Februari 2022. Kenaikan harga minyak mentah dunia turut berpengaruh pada kenaikan harga jual BBM di SPBU. Harga minyak Brent telah menembus 90 dollar Amerika Serikat per barel.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI

Harga jual bahan bakar minyak (BBM) terpasang di salah satu SPBU Pertamina di Jakarta Barat, Jumat (11/2/2022). Harga jual bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah SPBU Pertamina masih stabil meski sejumlah SPBU swasta kembali menaikan harga jual BBM pada Februari 2022. Kenaikan harga minyak mentah dunia turut berpengaruh pada kenaikan harga jual BBM di SPBU. Harga minyak Brent telah menembus 90 dollar Amerika Serikat per barel.

JAKARTA, KOMPAS β€” Tren naiknya harga minyak mentah dunia yang tembus ke level 90-an dollar AS per barel bakal menekan harga jual bahan bakar minyak di dalam negeri. PT Pertamina (Persero) sudah menaikkan harga sejumlah bahan bakar nonsubsidi sejak akhir pekan lalu. Ketergantungan Indonesia terhadap impor minyak mentah harus direspons tepat.

Berdasar laman Bloomberg pada Senin (14/2/2022) sore, harga minyak mentah jenis Brent ada di level 94,54 dollar AS per barel. Ini adalah level harga tertinggi sejak 2014 lalu. Selain naiknya permintaan energi di sejumlah negara yang pulih dari pandemi, tensi ketegangan hubungan Rusia dan Ukraina yang terus meninggi turut memengaruhi harga minyak mentah dunia. Pasar khawatir akan ada masalah dalam pasokan apabila perang antara Rusia dan Ukraina meletus.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan