logo Kompas.id
EkonomiCerita Minyak Goreng Era...
Iklan

Cerita Minyak Goreng Era ”Krismon” dan Pandemi

Serupa tapi tak sama. Begitulah kisah minyak goreng di era krisis moneter atau krismon dengan era pandemi Covid-19. Subsidi, ”panic buying”, larangan ekspor, DMO CPO dan olein, serta tudingan kartel, sama-sama terjadi.

Oleh
Hendriyo Widi
· 1 menit baca
Arsip pemberitaan<i> Kompas</i>, Jumat (15/1/1998), yang memuat tentang operasi pasar minyak goreng di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang diserbu ratusan warga.
Arsip Kompas

Arsip pemberitaan Kompas, Jumat (15/1/1998), yang memuat tentang operasi pasar minyak goreng di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, yang diserbu ratusan warga.

Kisah seru minyak goreng tak hanya terjadi pada era pandemi Covid-19. Cerita serupa salah satu komoditas pokok itu, meski tidak benar-benar sama, juga terjadi pada era krisis moneter atau krismon pada tahun 1997-1998. Pada waktu itu, harganya baru relatif terkendali setelah bergejolak sekitar dua tahun.

Berdasarkan pemberitaan Kompas pada 1997-1999, harga minyak goreng di Pulau Jawa yang semula Rp 3.800 per kilogram (kg) melambung menjadi Rp 9.000 per kg. Di Riau dan Medan yang merupakan daerah penghasil utama CPO, harga minyak goreng sudah mencapai Rp 6.400 per kg dan Rp 8.000 per kg.

Editor:
MUKHAMAD KURNIAWAN
Bagikan