logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บIndonesia Harus Optimalkan...
Iklan

Indonesia Harus Optimalkan Dampak Positif Ekonomi

Potensi besar dari dampak ekonomi penyelenggaraan KTT G-20 di Indonesia mesti dimanfaatkan dengan optimal. Penyerapan tenaga kerja baru dan penggunaan konten dalam negeri harus adalah peluang.

Oleh
DIMAS WARADITYA NUGRAHA, BM LUKITA GRAHADYARINI
ยท 1 menit baca
Spanduk Presidensi G-20 Indonesia yang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" terpasang di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (7/12/2021). Sebagai forum kerja sama ekonomi multilateral, G-20 dituntut menghasilkan langkah nyata untuk percepatan pemulihan bersama. G-20 harus mampu menangani berbagai permasalahan struktural yang menghambat efisiensi dan produktivitas, serta mendorong perluasan ekonomi inklusif.
KOMPAS/RADITYA HELABUMI (RAD)

Spanduk Presidensi G-20 Indonesia yang mengusung tema "Recover Together, Recover Stronger" terpasang di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian di Jakarta, Selasa (7/12/2021). Sebagai forum kerja sama ekonomi multilateral, G-20 dituntut menghasilkan langkah nyata untuk percepatan pemulihan bersama. G-20 harus mampu menangani berbagai permasalahan struktural yang menghambat efisiensi dan produktivitas, serta mendorong perluasan ekonomi inklusif.

JAKARTA, KOMPAS โ€” Dampak ekonomi penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di bawah presidensi Indonesia harus dioptimalkan, baik di sektor perdagangan maupun investasi. Diperkirakan konsumsi di dalam negeri senilai Rp 1,7 triliun selama penyelenggaraan G-20 di Indonesia. Hal itu bisa terwujud bila ada kerja sama optimal dari seluruh pemangku kepentingan.

Dalam acara Indonesia Economic Outlook 2022 yang digelar Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Jakarta, Selasa (25/1/2022), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, kesempatan Indonesia dalam presidensi G-20 tahun ini dapat meningkatkan kinerja ekonomi nasional.

Editor:
ARIS PRASETYO
Bagikan