logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊMerogoh Kantong Lebih Dalam...
Iklan

Merogoh Kantong Lebih Dalam demi Seliter Minyak Goreng

Harga minyak goreng yang melambung tinggi membuat warga kerepotan. Butuh kemandirian dalam negeri bila hal ini tidak ingin terus terulang lagi.

Oleh
MACHRADIN WAHYUDI RITONGA/CORNELIUS HELMY
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/fNsSDU0WA6-ropgap33bKL-Q1AU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2022%2F01%2FWhatsApp-Image-2022-01-11-at-8.00.40-PM_1641906541.jpeg
PEMPROV JABAR

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil saat operasi pasar murah minyak goreng di Kota Bekasi, Selasa (11/1/2021).

Kenaikan harga minyak goreng menjadi kado pahit Tahun Baru 2022 di sejumlah daerah di Indonesia, termasuk di Jawa Barat. Pedagang gorengan berkelakar memasang pengumuman kenaikan harga dua kali lipat dari sebelumnya Rp 1.000 per biji. Emak-emak juga curhat di media sosial mengeluhkan harga minyak goreng yang sempat melambung hingga Rp 40.000 per liter atau 2-3 kali harga normal.

Faradilla (32), warga Cidadap, Kota Bandung, kini terpaksa merogoh kocek lebih dalam beberapa hari terakhir. Harga minyak goreng yang biasa dibeli Rp 13.000 per liter menjadi Rp 18.000-Rp 20.000 per liter. Meski kebutuhan minyak gorengnya hanya sekitar 1 liter per bulan, kenaikan ini tetap membuat Faradilla enggan memasak lebih banyak.

Editor:
Cornelius Helmy Herlambang
Bagikan