logo Kompas.id
โ€บ
Ekonomiโ€บSekolah Ekspor Dorong Lahirnya...
Iklan

Sekolah Ekspor Dorong Lahirnya Wirausaha Baru

Sekolah ekspor harus mampu mendorong lahirnya wirausaha baru. Banyak kendala yang masih dihadapi UKM untuk bisa naik kelas menjadi eksportir tangguh. Mereka perlu didampingi guna mendongkrak daya saing dan akses pasar.

Oleh
Stefanus Osa Triyatna
ยท 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eQOJN4PVkBtJki3nXEIeb5qTnag=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F12%2F20170105_184050_1640931513.jpg
KOMPAS/VINA OKTAVIA

Kontainer berisi komoditas pertanian asal Lampung yang akan diekspor melalui Pelabuhan Internasional Panjang, Jumat (31/12/2021).

JAKARTA, KOMPAS โ€” Sekolah ekspor harus mampu mendorong lahirnya wirausaha baru. Tidak lagi terus menciptakan generasi pencari kerja, tetapi generasi pencipta lapangan pekerjaan. Salah satu kendala klasik yang masih terjadi selama ini adalah ketidaksinkronan antara kurikulum sekolah dan kebutuhan industri.

Staf Ahli Bidang Produktivitas dan Daya Saing Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Yulius MA, dalam dialog โ€Kolaborasi Ekspor Menuju Digital Export 2022โ€ di depan puluhan peserta Sekolah Ekspor di Gedung Smesco Jakarta, Jumat (7/1/2022), mengatakan, jika dihitung oleh Badan Pusat Statistik, ketidaksinkronan antara kurikulum sekolah dan kebutuhan industri dapat mencapai 50 persen. Bisa dibayangkan, anggaran pendidikan yang disiapkan sebesar 20 persen dari pengeluaran pemerintah, ternyata tidak dibutuhkan industri maupun masyarakat.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan