Pertumbuhan Ekonomi Syariah yang Inklusif dapat Kurangi Ketimpangan
Sistem keuangan harus inklusif. UMKM harus mendapatkan akses dan kesempatan yang baik. Apalagi, UMKM menunjukkan ketahanannya dan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia di tengah pandemi.
JAKARTA, KOMPAS — Indonesia memiliki potensi besar di bidang ekonomi dan keuangan syariah. Kerja keras dibutuhkan untuk merealisasikan potensi itu agar dapat menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi nasional. Seperti halnya ekonomi konvensional, ekonomi syariah yang ingin dibangun tersebut adalah ekonomi yang inklusif.
”Kita ingin melihat pertumbuhan ekonomi yang dapat mengurangi ketimpangan, baik dari sisi pendapatan jender, maupun wilayah. Kita ingin maju bersama, sejahtera bersama, tidak ada yang tertinggal apalagi dalam kondisi kemiskinan ekstrem,” kata Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada penutupan Kongres Ekonomi Umat Ke-2 Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tahun 2021 secara daring dari kediaman resmi Wapres, Jalan Diponegoro Nomor 2, Jakarta, Minggu (12/12/2021).