logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊJejak Pemanfaatan dan Transisi...
Iklan

Jejak Pemanfaatan dan Transisi Energi dari Era Hindia Belanda hingga Jokowi

Konversi ke energi ramah lingkungan jadi desakan sejumlah negara. Pemerintah berharap model pengembangan kawasan industri berenergi ramah lingkungan, seperti Green Industrial Park di Kalimantan Utara, bisa berjalan.

Oleh
Cyprianus Anto Saptowalyono/Mawar Kusuma Wulan/Nina Susilo
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MhEzZKwyZBSQRZ6jsxXZofJlpe0=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F4b60c766-87fc-48c1-aa3c-8e25cbc8438e_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Presiden Joko Widodo menjadi pembicara kunci dalam acara 12th Kompas100 CEO Forum by East Ventures di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/11/2021). Presiden, antara lain, menyampaikan sejumlah capaian dalam penanganan Covid-19, sejumlah kesepakatan dalam forum KTT G-20, pengembangan energi ramah lingkungan, serta pembatasan dan penghentian ekspor mentah hasil tambang.

Saat memberikan pidato kunci pada acara Kompas100 CEO Forum 2021 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/11/2021) lalu, Presiden Joko Widodo menuturkan bahwa Indonesia akan mengarah pada ekonomi hijau karena memiliki kekuatan besar dalam hal ini. Terkait hal tersebut, strategi pun harus mulai ditata.

”(Hal ini) Karena 2030 nanti Eropa dan Amerika mungkin sudah mulai stop, enggak mau terima lagi barang-barang yang berasal dari energi fosil. Undang-undang akan mereka siapkan (untuk) itu. Di G-20, omongan kita juga hanya itu-itu saja, udah. Orang larinya ke sini semuanya, ke green economy, dan kita sadar mempunyai kekuatan besar di ekonomi hijau ini,” kata Presiden Jokowi.

Editor:
Madina Nusrat
Bagikan