logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊKeekonomian Tentukan Adopsi...
Iklan

Keekonomian Tentukan Adopsi Kendaraan Listrik

Harga kendaraan listrik dinilai masih terlalu mahal bagi sebagian besar konsumen di Tanah Air. Inovasi dan insentif diperlukan guna menekan harga kendaraan agar lebih terjangkau dan menarik pasar yang lebih luas.

Oleh
Mediana / Agnes Theodora / Mukhamad Kurniawan
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/dEHQCEULog117WZoAjJ2ByENlPs=/1024x683/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2Fe39b8553-d049-416d-afe0-5ae58ebd7801_jpg.jpg
Kompas/Heru Sri Kumoro

Mobil listrik Hyundai Kona yang dipamerkan dalam pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2021 di ICE BSD, Tangerang, Banten, Minggu (21/11/2021). Berbagai jenis mobil listrik dipamerkan sejumlah pabrikan kendaraan pada pameran ini.

JAKARTA, KOMPAS β€” Strategi mendorong permintaan dinilai penting guna mengembangkan ekosistem kendaraan listrik nasional. Oleh karena itu, selain mengolah hasil tambang serta merintis pabrik baterai dan komponennya, pemerintah dan pelaku industri perlu berstrategi untuk membangun pasar di dalam negeri.

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan utama konsumen di Tanah Air untuk membeli kendaraan listrik adalah tingkat keekonomiannya. Harga kendaraan, pajak, dan biaya operasional menjadi indikatornya.

Editor:
Mukhamad Kurniawan
Bagikan