Iklan
Dari Glasgow ke Yapen
Transisi energi, meninggalkan energi fosil dan berpindah ke energi terbarukan, tidak terelakkan. Namun, peran teknologi dan dukungan pendanaan dari negara maju dibutuhkan.
Di Kampung Waisani, Distrik Windesi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua, kegembiraan warga dipicu oleh kehadiran lampu-lampu bohlam di awal tahun ini. Sejak Indonesia merdeka, lampu bertenaga listrik adalah barang langka di Waisani. Selama ini warga hanya mengandalkan penerangan dari pelita berbahan bakar minyak.
Jangan dibayangkan bohlam itu bisa menyala 24 jam selama tujuh hari dalam sepekan. Bohlam itu hanya βhidupβ saat senja menjelang hingga tengah malam. Selain itu, setiap rumah rata-rata hanya memiliki 2-4 unit bohlam saja.