logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊWakil Menteri BUMN: Secara...
Iklan

Wakil Menteri BUMN: Secara Teknis, Garuda Sebenarnya Sudah Bangkrut

Proposal restrukturisasi utang Garuda Indonesia mulai ditawarkan kepada para kreditor. Opsi penyelamatan lain yang juga diusulkan adalah menjual sebagian saham pemerintah dan menyuntik Garuda dengan dana APBN.

Oleh
Hendriyo Widi
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/eLJ63nAQfqckyOPE57nkWHJKId4=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F10%2FWhatsApp-Image-2021-10-29-at-10.52.48-AM_1635481254.jpeg
AGUS SUPARTO

Presiden Joko Widodo bertolak ke Roma, Italia, menggunakan pesawat Garuda Indonesia (GIA-1), Jumat (29/10/2021) pukul 09.15 WIB, dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Di Roma, Presiden akan menghadiri Konferensi Tinggkat Tinggi (KTT) G-20 pada 30-31 Oktober. Perjalanan dilanjutkan ke Glasgow, Inggris Raya, untuk menghadiri KTT Perubahan Iklim Ke-26 (COP 26) pada 1-2 November serta melakukan kunjungan bilateral ke Uni Emirat Arab.

JAKARTA, KOMPAS β€” Secara teknis, Garuda Indonesia sebenarnya sudah bangkrut, tetapi secara legal belum. Kementerian Badan Usaha Milik Negara tidak akan membiarkan hal itu terjadi dan terus melanjutkan restrukturisasi utang. Targetnya, utang Garuda bisa berkurang dari 9,756 miliar dollar AS menjadi 3,68 miliar dollar AS.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) juga masih berupaya meminta dukungan dana APBN untuk menyelamatkan Garuda. Adapun jika pendanaan untuk Garuda masih belum cukup, pendanaan akan diupayakan dari pihak ketiga yang memungkinkan terjadinya dilusi atau penurunan persentase kepemilikan saham pemerintah.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan