logo Kompas.id
β€Ί
Ekonomiβ€ΊIndonesia Gaet Bantuan Global ...
Iklan

Indonesia Gaet Bantuan Global untuk Mengurangi Operasional PLTU

Penghentian operasional pembangkit listrik berbasis batubara tak hanya membutuhkan pendanaan dan teknologi, tetapi juga fasilitas ketenagakerjaan serta penguatan jaringan listrik yang berkualitas.

Oleh
M Paschalia Judith J
Β· 1 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/i1P_tnoTjsYLnN3mhxrN7BGfXp8=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2021%2F11%2F20211104_165635_1636111468.jpg
KOMPAS/M PASCHALIA JUDITH J

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memberikan paparan di Paviliun Indonesia Konferensi Tingkat Tinggi Ke-26 tentang Perubahan Iklim atau COP 26, Glasgow, Skotlandia, Kamis (4/11/2021) waktu setempat.

GLASGOW, KOMPAS β€” Di tengah Konferensi Tingkat Tinggi Ke-26 tentang Perubahan Iklim atau COP 26, Indonesia menarik beragam bantuan dari dunia untuk memensiunkan dini pembangkit listrik tenaga uap atau PLTU berbasis batubara. Bantuan yang dibutuhkan meliputi pendanaan, teknologi, ketenagakerjaan, dan pembangunan jaringan tenaga listrik.

Indonesia turut menyatakan komitmen global Coal to Clean Power Transition meskipun tidak menyetujui klausul yang menyebutkan penghentian pembangunan PLTU baru. Meskipun demikian, Indonesia menyatakan dapat mempercepat penghapusan batubara pada tahun 2040-an dengan adanya bantuan internasional. Tanpa adanya dukungan internasional, PLTU terakhir yang beroperasi di Indonesia terjadi pada 2054.

Editor:
Aris Prasetyo
Bagikan